Senin, 26 Januari 2009

Miss Brazil Malang


Finalis Miss World Brazil
yang Diamputasi Tutup Usia


BRAZIL - Sirna sudah impian top model Brazil, Mariana Bridi da Costa, untuk memantapkan jejak kaki di panggung fashion dunia. Bakteri ganas pseudomonas aeruginosa merenggut nyawa model cantik dan berbakat yang baru berusia 20 tahun itu. Menjelang subuh kemarin (24/1), finalis Miss World dua tahun berturut-turut -2006 dan 2007- tersebut tutup mata untuk selamanya. Amputasi dua kaki dan tangan da Costa tak mampu menyelamatkannya dari maut.

''Sayang sekali, Mari tak lagi bisa bertahan. Dia mengembuskan napas pukul 03.00 tadi (kemarin, Red),'' kata Henrique Fontes, direktur eksekutif Miss World Brazil, dalam e-mail yang dikirim ke CNN kemarin.


Derita yang menjerat Mariana Bridi da Costa sungguh mengharukan. Berbekal fisik rupawan dan postur aduhai, dia berkali-kali memenangkan kontes kecantikan di negaranya. Bahkan, dia dua kali mewakili Brazil dalam ajang Miss World. Pada 2006, dia sukses menjadi yang terbaik dalam kategori pakaian renang. Setahun kemudian, dia menjadi terbaik keempat dalam dalam ajang pemilihan Miss World Pageant.

Mendadak roda kehidupan da Costa berbalik drastis sejak Desember 2008. Dia mengeluh sakit. Dokter mendiagnosis da Costa terkena infeksi saluran kencing. Sakitnya makin parah, bahkan berkembang menjadi septicemia. Penyakit karena infeksi bakteri tersebut mengakibatkan aliran darah ke otot-otot tak lancar dan melumpuhkan organ tubuh. Sejak itu, dia hanya bisa terlentang di rumah sakit Dorio Silva di Negara Bagian Espirito Santo, Brazil. Bahkan, untuk bernapas pun, dia harus dibantu dengan respirator yang ditancapkan ke hidung.

Kian hari tubuhnya tambah rapuh. Laju oksigen ke otot dan pembuluhnya makin terkikis. Hanya ada satu jalan agar jantungnya tetap berdetak, yaitu amputasi. ''Di mana ada detak jantung, di sana ada harapan,'' kata Thiago Simones, tunangan da Costa yang sehari sebelum kematiannya masih optimistis bahwa pacarnya itu bakal bangun dari koma.

Dokter lalu mengamputasi dua tangan sang model cantik tersebut. Namun, bakteri dalam tubuh da Costa kian ganas. Terpaksa, dua kakinya hingga sebatas tungkai turut dipotong. Tak hanya itu, beberapa bagian perut dan ginjal da Costa turut diamputasi untuk mengurangi pendarahan dalam tubuh.

Simoes merasa amat terpukul. Dia menceritakan kembali angan-angan yang hendak dijumput kekasihnya itu. Sejatinya, selangkah lagi asa da Costa bakal terwujud. Tak tanggung-tanggung, pemandu bakat terkenal, Dilson Stein, sudah siap mengorbitkannya. Dua model terdahulu, Gisele Bundchen dan Luize Altenhofen, sukses diantarkannya ke pentas model dunia.

''Semua agency tertarik kepadanya. Mereka pasti menyukainya karena memang dia cantik,'' kata Simoes.

Ketika sakit, simpati dunia mengalir deras kepada da Costa. Bahkan, situs yang diperuntukkan baginya sampai jebol karena diakses lebih dari 15 ribu pengunjung hanya dalam dua hari. Mereka yang bersimpati tak hanya dari Brazil, tapi juga Australia, Ukraina, Chechnya, Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Rusia.(jawa pos)

Selengkapnya..

Tahun Kerbau


Shio Kerbau, Obama Dinaungi Keberuntungan

Akankah tahun kerbau ini membawa perubahan? Dari kacamata peramal Fengshui Tiongkok, tahun ini akan sama saja dengan tahun sebelumnya. Itu karena tak ada api, satu dari lima elemen mistis pembentuk alam semesta (logam, kayu, air, api, dan bumi) atau disebut Wu Xing. Padahal, menurut mereka, api adalah faktor esensial untuk mengatasi krisis finansial global yang kini terjadi.

''Api adalah penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Tanpa itu, pasar kekurangan momentum,'' kata Raymond Lo, master feng shui Hongkong.


Peramal Tiongkok juga melihat adanya gejala resesi makin parah, pengangguran makin tinggi, saham kian anjlok dan harga rumah akan makin jatuh. Selain bidang ekonomi, juga ada prediksi-prediksi lain, yakni, akan terjadi gempa bumi dahsyat, hubungan Amerika Serikat dan Rusia makin runcing dan sejumlah masalah akan mendera presiden baru Amerika Serikat, Barack Obama. Kebetulan, Obama lahir pada tahun kerbau. Dan, dia kini menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat, angka yang menyiratkan ketidakberuntungan. Di Tiongkok, angka empat sama artinya dengan kematian.

Namun, jangan buru-buru panik dulu. Tahun kerbau ini juga menyiratkan keberuntungan dan harapan. Itu karena kerbau memiliki sifat gigih dan bersemangat baja. Jadi, separah apapun krisis yang kini melanda, bila semangat masih membuncah, bakal teratasi. Bila berkaca pada sejarah, tahun 1949 juga adalah tahun kerbau.

Sebelum tahun itu dunia dihinggapi krisis lebih parah, yakni perang dunia. Tahun 1949 menjadi titik balik dunia. Tahun itu terjadi sejumlah peristiwa penting yakni berdirinya NATO, Jerman terbelah jadi dua, Republik Rakyat Tiongkok berdiri. Tahun itu pula Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Vietnam juga merdeka pada tahun tersebut. Tahun 2009 berpeluang mengulang sejarah itu.

Apalagi, para pemimpin top dunia tercatat lahir pada tahun kerbau. Antara lain, Napoleon Bonaparte, Hitler, Saddam Hussein, Putri Diana, Margaret Thatcher, dan Richard Nixon.

Dan terakhir, Barack Hussein Obama, presiden baru Amerika Serikat berdarah Afrika Amerika yang dengan lantang menyuarakan perubahan. Mampukah? Waktu yang akan membuktikannya. (jawa pos)

Selengkapnya..

Rabu, 21 Januari 2009

PIDATO INAUGURASI OBAMA


Inilah Pidato Inaugurasi
Presiden AS Barack Obama


21/01/2009

Rekan-rekan sebangsa dan setanah air:

Saya berdiri di sini hari ini terenyah oleh tugas di depan kita, berterima kasih atas kepercayaan yang anda berikan, dan teringat akan pengorbanan oleh leluhur kita. Saya berterima kasih kepada Presiden Bush atas jasanya pada bangsa kita, dan juga atas kemurahan hati dan kerja-sama yang ditunjukkannya pada masa transisi ini.


Sudah 44 warga Amerika yang diambil-sumpahnya sebagai presiden. Kata-kata dalam sumpah jabatan itu telah diucapkan dimasa kemakmuran dan dimasa damai. Namun, ada kalanya sumpah jabatan kepresidenan itu diambil ditengah-tengah situasi gawat dan badai yang berkecamuk. Pada saat-saat demikian, Amerika terus melaksanakan tugasnya bukan hanya karena ketrampilan atau visi mereka yang memegang jabatan tinggi, tetapi karena kita rakyat Amerika tetap setia pada cita-cita leluhur kita dan setia pada dokumen-dokumen para pendiri negara kita.

Demikianlah adanya, dan memang selalu demikianlah yang harus dilakukan oleh generasi orang Amerika yang sekarang ini.

Memang sudah dipahami bahwa kita sedang berada di tengah krisis. Bangsa kita kini sedang terlibat perang, melawan jaringan kekerasan dan kebencian yang jauh jangkauannya. Ekonomi kita sangat lemah, akibat ketamakan dan tindakan tidak bertanggung jawab oleh sebagian pihak, tetapi juga karena kegagalan kita secara kolektif untuk membuat pilihan-pilihan sulit, dan kegagalan kita mempersiapkan bangsa bagi abad baru. Banyak rumah yang disita, lapangan kerja berkurang tajam, bisnis gulung tikar. Asuransi kesehatan kita terlalu mahal, murid-murid sekolah kita banyak yang gagal, dan setiap hari terlihat bukti bahwa cara-cara kita menggunakan energi justru memperkuat musuh-musuh kita dan mengancam planet kita.

Semua itu merupakan indikator krisis, yang didasarkan pada data dan statistik. Yang kurang bisa diukur tetapi tidak kurang pentingnya adalah melemahnya keyakinan di seluruh pelosok Amerika – kekhawatiran terus-menerus bahwa kemerosotan Amerika tak terelakkan lagi, dan bahwa generasi berikutnya harus mengurangi harapannya.

Hari ini saya katakan kepada kalian bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah nyata. Tantangan ini serius dan banyak. Tidak akan mudah diatasi dan tidak bisa diatasi dalam jangka pendek. Tetapi ketahuilah ini, Amerika, semua tantangan ini akan kita hadapi.

Hari ini, kita berkumpul karena kita lebih menyukai harapan daripada ketakutan, lebih suka pada kesatuan tujuan daripada konflik dan pertentangan.

Pada hari ini, kita berkumpul untuk menyatakan berakhirnya keluhan-keluhan kecil dan janji-janji palsu, saling-tuduh dan berbagai dogma lusuh, yang sudah terlalu lama mencekik politik kita.

Negara kita masih muda, dengan meminjam kata-kata dalam Kitab Suci, saatnya sudah tiba kita menepiskan sifat ke kanak-kanakan. Saatnya sudah tiba untuk menandaskan lagi semangat kita yang tegar, memilih jalan sejarah yang lebih baik, melanjutkan pemberian berharga, gagasan mulia yang diteruskan dari generasi ke generasi : yaitu janji yang diberikan Tuhan bahwa semua kita setara, kita semua bebas, dan semua layak memperoleh kesempatan untuk mengejar kebahagiaan sepenuhnya.

Dalam menandaskan kebesaran bangsa kita, kita memahami bahwa kebesaran tak pernah diberikan begitu saja. Mencapai kebesaran harus dengan kerja-keras. Perjalanan yang kita tempuh tak pernah mengambil jalan pintas. Perjalanan kita bukan bagi mereka yang tidak-tabah, bukan bagi mereka yang suka bermalas-malas daripada bekerja, atau bagi yang hanya mengejar kekayaan dan menjadi terkenal.

Perjalanan kita adalah bagi mereka yang berani mengambil risiko, mereka yang melakukan hal-hal baru dan membuat barang-barang baru. Sebagian mereka menjadi terkenal, tetapi acap kali laki-laki dan perempuan tak dikenal dalam pekerjaan mereka, yang telah mengusung kita di atas jalan berbatu-batu menuju kemakmuran dan kebebasan.

Demi kita, mereka mengepak harta-milik mereka yang tak seberapa dan menyeberangi samudera untuk mencari kehidupan baru.

Demi kita, mereka banting-tulang dengan upah minim dan menetap di Pantai Barat, menahankan pukulan cambuk dan mencangkul tanah-keras.

Demi kita, mereka bertempur dan mati, ditempat-tempat seperti Concord dan Gettysburg, Normandy dan Khe San.

Lelaki dan perempuan ini terus menerus berjuang dan berkorban dan bekerja hingga kulit tangan mereka mengelupas, agar kita bisa mengecap kehidupan yang lebih baik. Mereka melihat Amerika lebih besar dari jumlah ambisi kita secara perorangan, lebih besar daripada perbedaan status keluarga, atau kekayaan ataupun partai atau kelompok.

Perjalanan inilah yang kita teruskan hari ini. Kita masih merupakan negara paling makmur dan paling berpengaruh di Bumi. Para pekerja kita tidak kurang produktifnya dibandingkan dengan waktu ketika krisis ini dimulai. Otak kita masih se-inventif seperti pada awal krisis ini, barang dan jasa kita masih diperlukan. Kapasitas kita tetap tak berkurang. Tetapi masa kita untuk berdiam diri, melindungi kepentingan sempit dan menunda keputusan-keputusan yang tak menyenangkan, sudah harus berlalu. Mulai hari ini, kita harus bangkit sendiri, membersihkan debu yang menempel, dan mulai lagi bekerja memperbaharui Amerika.

Karena kemana saja kita melihat, ada yang harus kita lakukan. Keadaan ekonomi mengharuskan tindakan yang berani dan segera, dan kita akan bertindak- bukan hanya untuk menciptakan lapangan kerja baru, tetapi untuk meletakkan dasar bagi pertumbuhan. Kita akan membangun jalan dan jembatan, jaringan listrik dan jaringan digital yang menyuburkan perdagangan dan mengikat kita bersama. Kita akan memulihkan sains ke tempat yang selayaknya, dan menggunakan kehebatan teknologi untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan dan menurunkan biayanya. Kita akan memanfaatkan tenaga matahari, tenaga angin dan lainnya untuk menjalankan mobil-mobil dan pabrik-pabrik kita. Dan kita akan mengubah sekolah dan perguruan tinggi dan universitas untuk memenuhi tuntutan era baru. Semua ini bisa kita lakukan, Dan semua ini akan kita lakukan.



Tentu, ada orang yang meragukan skala ambisi kita – dengan mengatakan sistem ekonomi kita tidak bisa mentolerir terlalu banyak rencana besar. Daya ingat mereka tidak cukup jauh. Mereka telah melupakan apa yang dilakukan negara ini, apa yang bisa dicapai oleh laki-laki dan perempuan yang hidup bebas, apabila imajinasi digabung demi tujuan bersama, dan kebutuhan digabung dengan ketabahan.

Yang tidak dipahami oleh mereka yang sinis adalah tanah tempat mereka berpijak telah bergeser, bahwa argumen basi dalam politik yang telah begitu lama menghabiskan waktu kita – tidak lagi berlaku, Pertanyaan yang kita ajukan sekarang bukan apakah pemerintah kita terlalu besar atau terlalu kecil, tetapi apakah pemerintah kita bisa berjalan, apakah pemerintah bisa menolong para keluarga mencari pekerjaan dengan upah yang pantas, perawatan kesehatan yang terjangkau, dan pensiun yang berarti. Apabila jawabannya – ya, kita berniat untuk terus bergerak maju. Apabila jawabannya tidak, programnya akan dihentikan, Dan mereka yang mengatur uang rakyat akan dimintai pertanggung-jawabannya – supaya mengeluarkan uang secara bijaksana, mengubah kebiasaan buruk, dan melakukan bisnis kita dengan jujur – karena hanya dengan demikian kita bisa memulihkan kepercayaan penting antara rakyat dan pemerintah.

Kita juga tidak mempertanyakan apakah kekuatan pasar bebas itu baik atau buruk. Kekuatan pasar bisa membina kekayaan dan memperluas kebebasan kita. Tetapi krisis ini telah mengingatkan kita, bahwa tanpa pengawasan yang ketat, kekuatan pasar bebas itu bisa terlepas dari kontrol, dan suatu bangsa tidak bisa makmur untuk waktu lama apabila hanya mementingkan orang kaya. Keberhasilan ekonomi kita tidak hanya tergantung pada besarnya Produk Domestik Kotor, tapi seberapa jauh meluasnya kemakmuran itu. keberhasilan kita juga tergantung pada kemampuan kita memberikan kesempatan kepada tiap orang yang mau bekerja, dan bukan karena belas kasihan. Itulah jalan yang paling pasti guna mencapai kemakmuran bersama.

Tentang pertahanan : kita, kita menolak dan menganggap palsu pilihan antara keselamatan dan idaman atau cita-cita kita. Para Pendiri Negara ini, dihadapkan pada bahaya yang tak terbayangkan, menyusun sebuah piagam untuk menjamin supremasi hukum dan hak setiap orang, sebuah piagam yang diperkuat oleh perjuangan generasi demi generasi. Semua cita-cita ini masih menerangi dunia, dan kita tidak akan meninggalkannya demi penyelesaian segera. Karena itu, bagi semua orang dan pemerintahan yang menyaksikan pelantikan hari ini, mulai dari kota-kota yang termegah sampai ke desa kecil di mana ayah saya dilahirkan; tahu bahwa Amerika adalah sahabat setia negara dan sahabat setiap lelaki, setiap perempuan, dan setiap anak yang menghendaki masa depan yang damai dan bermartabat, dan bahwa kita siap untuk memimpin lagi.

Ingatlah bahwa generasi-generasi sebelumnya menundukkan fasisme dan komunisme bukan hanya dengan misil dan tank, tetapi dengan aliansi kokoh dan keyakinan besar. Mereka memahami bahwa kekuatan saja tidak bisa melindungi kita, dan bahwa kekuatan itu tidak memberi kita hak berbuat sekehendak hati kita. Sebaliknya mereka tahu bahwa kekuatan kita tumbuh melalui penggunaan yang bijaksana, keamanan kita berasal dari adilnya tujuan kita, kekuatan contoh yang kita berikan, dan kerendahan hati serta kesanggupan menahan diri.

Kita adalah penjaga warisan ini. Dibimbing oleh prinsip-prinsip ini, sekali lagi kita bisa menghadapi ancaman-ancaman baru itu yang menuntut upaya lebih besar –bahkan kerja-sama dan pemahaman lebih besar antar-negara. Kita akan mulai secara bertanggung jawab meninggalkan Irak kepada bangsa Irak, dan menempa perdamaian di Afghanistan. Bersama teman-teman lama dan bekas saingan kita, Amerika akan bekerja tanpa lelah untuk mengurangi ancaman nuklir, dan mengurangi bahaya pemanasan bumi. Kita tidak akan minta maaf atas cara kehidupan Amerika, tidak akan goyah dalam mempertahankannya, dan bagi mereka yang hendak mendorong tujuan mereka dengan terror dan pembantaian orang-orang tak bersalah, kami katakan kepada mereka, semangat kita lebih kuat dan tidak terpatahkan, kalian tidak akan unggul dari kami, dan kalian akan kami kalahkan.

Kami sadar bahwa warisan bangsa yang beraneka warna adalah kekuatan, dna bukannya kelemahan. Bangsa kitab terdiri dari orang Kristen dan Islam, orang Yahudi dan Hindu, dan bahkan orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan. Kita telah dibentuk oleh campuran berbagai bahasa dan kebudayaan, yang berasal dari segala pelosok dunia. Dan karena kitab telah merasakan pahitnya perang saudara dan segregasi rasial. Kita telah keluar dari masa kegelapan itu suatu bangsa yang lebih kuat dan lebih bersatu. Kita juta yakin bahwa pada suatu hari nanti semua rasa kebencian akan hilang, bahwa semua garis-garis pembatas antar suku bangsa akan luluh, dan bahwa dunia ini akan menjadi semakin kecil. Kerendahan hati kita akan tampak dengan sendirinya, dana Amerika harus memainkan perannya dalam menyongsong era perdamaian yang baru.

Bagi dunia Muslim, kami akan mencari cara baru ke depan berdasarkan pada kepentingan bersama dan saling menghormati. Bagi para pemimpin dunia yang berusaha menanam bibit konflik, atau menyalahkan dunia Barat atas kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakatnya, ketahuilah bahwa rakyat anda akan menilai anda pada apa yang anda bangun, bukan pada apa yang anda musnahkan. Bagi mereka yang hendak menggenggam kekuasaan melalui korupsi dan kekejian dan membungkam orang yang tidak setuju pada kebijakan mereka, yakinlah bahwa kalian berada pada sisi yang keliru, tapi kami akan mengulurkan tangan jika kalian tidak lagi mengepalkan tinju.

Bagi rakyat negara-negara miskin, kami berjanji akan bekerja bersama kalian untuk membuat ladang kalian subur dan membuat air bersih mengalir, untuk memberi makan tubuh yang kelaparan, dan memenuhi kebutuhan mental. Dan kepada negara-negara seperti negara kita yang relatif menikmati kemakmuran, kita tidak bisa lagi bersikap tidak peduli pada kesengsaraan di luar perbatasan kita, dan kita tidak bisa menghabiskan sumber-sumber dunia tanpa mempedulikan dampaknya. Karena dunia sudah berubah, dan kita harus berubah dengannya.

Sambil kita mempertimbangkan jalan yang terbentang di depan kita, kita mengingat dengan rasa terima kasih orang-orang Amerika yang gagah berani, yang pada saat ini, berpatroli di gurun dan gunung yang sangat jauh. Ada sesuatu yang hendak mereka beri tahukan pada kita hari ini, seperti yang dibisikkan sepanjang masa oleh para pahlawan kita yang kini dimakamkan di Arlington. Kita menghormati mereka bukan hanya karena mereka menjaga kebebasan kita, tetapi karena mereka menunjukkan arti pengorbanan, kesediaan untuk mencari arti yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan pada saat ini, saat yang akan tercatat dalam sejarah generasi – semangat inilah yang harus ada pada kita semua.

Sebanyak apapun yang bisa dan harus dilakukan pemerintah, pada akhirnya kepercayaan dan tekad rakyat Amerika-lah yang diandalkan negara ini. Misalnya kebaikan hati untuk menampung orang yang kena musibah walaupun tidak kita kenal, atau pekerja yang tanpa pamrih rela mengurangi jam kerja mereka daripada melihat seorang teman diPHK-kan, yang membuat kita keluar dari kegelapan. Adalah keberanian para pemadam kebakaran untuk menerobos masuk ke rumah yang penuh asap, dan juga kesediaan orang tua untuk membesarkan anak, yang kulak akan menentukan nasib kita.



Tantangan kita mungkin baru, Alat-alat yang kita gunakan untuk mengatasinya mungkin baru. Tetapi pada nilai-nilai itulah keberhasilan kita bergantung – yaitu kerja keras dan kejujuran, ketabahan dan berlaku secara adil, toleransi dan rasa ingin tahu, kesetiaan dan patriotisme – semua itu sudah lama ada. Semua itu memang benar. Semua itu telah menjadi kekuatan kemajuan sepanjang sejarah. Jadi yang dituntut sekarang adalah kembalinya kepada nilai-nilai ini. Apa yang diperlukan dari kita sekarang ini adalah era pertanggung-jawaban yang baru – suatu pengakuan, dari tiap orang Amerika, bahwa kita mempunyai kewajiban bagi diri kita sendiri, bagi negara kita dan bagi dunia, kewajiban yang kita lakukan dengan senang hati, bukan dengan bersungut-sungut, karena kita tahu tidak ada yang lebih memuaskan bagi jiwa kita, yang merupakan definisi karakter kita, daripada memberikan segalanya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.

Inilah pengorbanan dan janji kewarganegaraan.

Inilah yang menjadi sumber keyakinan kita – pengetahuan bahwa Tuhan meminta kita untuk memperbaiki keadaan yang tidak pasti.

Inilah arti kebebasan dan kepercayaan kita– mengapa laki-laki dan perempuan dan anak-anak dari tiap ras dan tiap keyakinan bisa ikut dalam perayaan di lapangan yang indah ini, dan mengapa seorang lelaki yang ayahnya lebih 60-tahun lalu mungkin tidak dilayani di restoran, sekarang bisa berdiri di depan anda untuk diambil sumpahnya sebagai presiden.

Jadi marilah kita hari ini mengenang siapa kita dan sejauh mana jalan yang kita tempuh. Pada tahun kelahiran Amerika, pada bulan yang terdingin, sekelompok patriot berkumpul di depan api unggun yang mulai padam di bantaran sungai yang beku. Ibukota telah ditinggalkan, musuh terus maju, Salju tampak berlumuran darah. Pada saat itu, ketika nasib revolusi kita sangat diragukan, bapak bangsa kita memerintahkan supaya kalimat berikut dibacakan kepada semua orang Amerika:

"Perlu di diberitahu pada dunia masa depan, bahwa di tengah musim dingin, saat apapun tiada kecuali harapan dan kebaikan– bahwa kota dan negara, cemas akan bahaya bersama, akhirnya bersatu untuk menghadapinya."
Dalam menghadapi musuh bersama, dalam masa kesukaran kita ini, mari kita ingat kata-kata emas itu, Dengan harapan dan kebajikan, mari kita hadapi bersama sekali lagi sungai beku ini, dan bertahan dari badai apapun yang akan tiba. Biar dikatakan oleh cucu-cucu kita bahwa kita telah diuji dan kita menolak untuk menghentikan perjalanan ini, bahwa kita tidak mundur dan mata kita terpaku ke ufuk fajar dan dengan berkat Tuhan, kita meneruskan anugerah kebebasan dan mengantarkannya dengan selamat bagi generasi masa depan.

Selengkapnya..

Jumat, 09 Januari 2009

Korban Kebiadaban Israel


PUING MASJID – Warga Palestina berjalan di atas puing Masjid Taqwa di Jalur Gaza yang baru saja dihancurkan oleh serangan udara tentara zionis Israel pada Kamis, 8 Januari 2009. Dua pekan tanpa henti, serangan udara terus dilancarkan Israel terhadap apa yang disebutnya basis perlawana kelompok Hamas di Jalur Gaza. Masjid ini runtuh setelah Israel marah karena digempur dengan empat roket dari Lebanon. Konflik yang sudah memasuki pekan kedua ini sudah menewaskan lebih 700 warga Palestina. Gencatan senjata yang diserukan diabaikan oleh nafsu membunuh tentara Israel.(Photo by Abid Katib/Getty Images). Sumber: zimbio.com


DIAMPUTASI – Gadis Palestina yang baru berusia 15 tahun ini bernama Jamela Habbash. Ia terpaksa harus meneruskan hidupnya dengan menyandang cacat seumur hidup, setelah kehilangan kedua kakinya, setelah bom-bom ganas Israel yang dilepaskan secara pengecut menghantam pemukimannya di Gaza City, Jalur Gaza Kamis, 8 Januari 2009. Di rumah sakit Al-Shifa ini, ia menjalani fisioterapi oleh seorang relawan dari Belanda Corrie Vaw Wijk (tengah) yang bekerja untuk Palang Merah Internasional. Ia ditemani relawan Palestina Ahmad Mousa (kiri). Konflik ini sudah menelan korna lebih 700 orang Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak.(Photo by Abid Katib/Getty Images Europe) Sumber: zimbio.com

Selengkapnya..

Rabu, 07 Januari 2009

Bocah Palestina

Wahai Saudara Islam Ku
Anak ini mencoba untuk menyelamatkan Ibu nya yang dalam keadaan kritis

Bayangkan apa yang sedang dipesan oleh Ibu nya sebelum dia menghembuskan nafas terakhir.
Bagaimana kah perasaan anak ini dan apakah keadilan yang diharapkan akan membuka mata dunia?

Pejamkan mata Anda buat seketika serta bukakan hati sudah tentu kalau boleh Anda ingin menjadi sesaorang yang akan bangun dan membela nasibnya.










"Ya Allah!! Sebagaimana Engkau Pernah menghantar burung-burung ababil menghancurkan tentara bergajah Musyrikin, maka kami memohon kepada mu Ya Allah....... . turunkan lah bantuan mu kali ini kepada orang orang Islam di Jalur Gaza, hancurkanlah rezim zionis..amin. ..."
(Lalu bacalah surah Al Fil / membayangkan kehancuran tentera Yahudi - dengan Izin Allah)

Surah al fil:
"A'lam tara kayfa fa'ala rabbuka bi as-hab al-fil
"A'lam ya'jal kaydahum fi tadlil Wa arsala alayhim tayran ababil
"Tarmihim bi hijaratin min sijjil Fa ja'ala hum ka asfin ma'kul"


Lipat gandakan doa ini. Kirim kepada 7 orang rekan anda yang lain..
Maka 7 X 7 X 7 X 7 X 7 X 7 X 7 = 823453 orang akan berbuat berdoa,
kemudian 823453 X 7 = 5.8 juta orang...InsyaAllah akan ikut berdoa...

Selengkapnya..

Senin, 05 Januari 2009

Email Sobatku


Rayuan di Awal Muharam………………….



Aku Dibiarkan Sendiri


Waktu engkau kanak2, kau laksana kawanku sejati
Dengan wudu' aku disentuh dalam keadaan suci
Aku dipegang, dijunjung, di atas rehal aku dipelajari
Aku dibaca dengan kuat atau perlahan setiap hari.


Sekarang engkau dewasa...kau tak berminat lagi...
Apakah aku...hanya untuk kanak2 yang belajar mengaji ?


Sekarang aku disimpan hanya sebagai perhiasan
Atau....dibuat tangkal untuk menakutkan hantu syaitan
Aku tersingkir, dibiarkan kesendirian dalam kesepian
Di atas almari, di dalam laci, aku dipendamkan.



Dulu...pagi2...surah2ku engkau baca beberapa halaman
Sekarang...sambil minum kopi...engkau baca Koran
Masa lapang..engkau membaca sastra karangan manusia
Sedangkan ayat2ku datang dari Tuhanmu Yang Maha Perkasa.


Waktu malam engkau nongkrong di depan TV
Menonton pertandingan bola dan lakonan TV
Di depan komputer berjam-jam engkau duduk


Masa berlalu...aku menjadi buruk dalam gerobok
Mengumpul debu diselaput abuk.
Apakah suratkabar, TV, computer, dapat memberimu hikmat
Bila engkau di kubur kesendirian menunggu kiamat


Engkau didatangi malaikat untuk pemeriksaan
Hanya dengan ayat2 Tuhanku engkau dapat diselamatkan.


Sekarang engkau begitu leka membuang peluang...
Setiap saat berlalu...kuranglah baki umurmu...dan kubur sentiasa menunggu
Engkau akan kembali kepada Tuhanmu bila-bila waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu.


Kalau aku dibaca selalu ...
Di kubur nanti....
Aku datang sebagai pemuda tampan membantu engkau membela diri


Peganglah aku lagi . .. bacalah aku setiap hari
Karena ayat2ku adalah dari Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi.


Keluarkanlah aku dari almari...sentuhilah aku lagi...
Jangan aku dibiarkan sendiri...."so very lonely "!

Selengkapnya..

Minggu, 04 Januari 2009

Internet


Alamat Internet Nyaris Habis

LONDON - Kian banyaknya pengguna internet di belahan bumi mendatangkan ancaman menipisnya persediaan alamat protokol internet (IP). ''Internet akan kehabisan alamat tahun 2010,'' lontar ''bapak internet'' Vint Cerf.

Pria yang ikut menciptakan sistem internet itu menyatakan bahwa situs web tidak memiliki cukup kode khusus yang memungkinkan komputer terhubung satu sama lain. Untuk menyelamatkan situasi, ilmuwan komputer terkemuka tersebut mengajak para pengguna menciptakan sistem baru.


Cerf mengatakan, ketika alamat protokol internet (IP) telah habis, jaringan internet terancam dan banyak komputer tidak akan bisa online. ''Kondisinya seperti internet kehabisan nomor telepon. Padahal, tanpa nomor baru, tidak akan ada pengguna baru,'' jelasnya.

Ketika internet diciptakan pada 1977, terdapat 4,2 miliar alamat yang tersedia di sistem protokol internet versi 4 (IPv4). Setiap alamat di IPv4 memiliki serangkaian 32 nomor kembar. Seiring cepatnya perluasan broadband di seluruh dunia, diperkirakan alamat-alamat itu akan habis pada 2010.

Sebuah sistem baru dinamakan IPv6 (the Internet Protocol version 6) telah siap dan sudah digunakan di Jepang. Sistem itu digunakan untuk menghubungkan ribuan sensor gempa bumi melalui sistem komputer, yang mampu mengirimkan sinyal otomatis ke program televisi dan mengubah lampu lalu lintas menjadi merah. IPv6 berukuran sepanjang 128 bits dan menyediakan 340 triliun triliun triliun kemungkinan alamat. (Telegraph/jpnn.com)

Selengkapnya..