Sabtu, 17 Oktober 2009

Gempa Sumbar

Seharian Antarkan Langsung Bantuan untuk Korban Gempa di Sumbar
‘’Kami Makin Termotivasi untuk Bangkit Lagi…’’



Laporan AMZAR
amzar@riaupos.com

AZAN Zuhur bergema syahdu ketika rombongan Riau Pos Grup yang membawa bantuan sumbangan pembaca dan para donatur baru saja membongkar sebagian paket bantuan di posko Kampung Paneh, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman, Sumbar.

Pada bagian depan pondokan posko berbentuk saung itu, tertempel selembar karton putih, memuat daftar nama 72 orang warga Desa Paraman Cumanak yang hilang pasca-tertimbunnya desa mereka oleh longsoran berjuta kubik tanah seiring gempa berkekuatan 7,9 skala Richter 30 September lalu.

‘’Yang dikasi ceklis itu, mereka yang jasadnya sudah ditemukan, ada 29 orang. Selebihnya, tak dijumpai lagi. Ada ratusan jumlahnya karena beberapa desa lain juga mengalami nasib yang sama seperti Cumanak ini,’’kata Iyon, ketua pemuda setempat.

Siang itu, memasuki awal pekan kedua pascabencana gempa, akses ke desa-desa pelosok memang semakin terbuka. Bermacam jenis kendaraan silih berganti melintas, baik yang membawa bantuan pangan, tenaga relawan maupun yang hanya sekadar lihat-lihat.

Wajah-wajah warga korban gempa sebagiannya sudah tidak lagi terlihat tegang. Masing-masing sibuk membenahi apa yang bisa dibenahi dari reruntuhan bangunan tempat mereka bernaung selama ini. Yang terbanyak nampak adalah membangun tempat penampungan sementara, tak jauh dari puing rumah mereka, seadanya berupa bangunan berdinding kayu atau seng. Sebagian lagi bernaung di bawah tenda bantuan dari sini-sana.

Ya, geliat warga sudah terasa, tak ingin berlama-lama larut dalam duka. ‘’Umumnya tiga hari pertama setelah gempa, kami sudah membenahi apa-apa saja yang bisa. Yang penting bisa berlindung dulu, terutama untuk orangtua dan anak-anak, seperti yang itu tu’’ kata Iyon, sambil menunjuk bedeng dekat puing rumah orangtuanya, yang didominasi bentangan triplek.

‘’Apalagi dengan adanya bantuan dari rantau yang diantar langsung Riau Pos Grup ini, kami jadi makin termotivasi untuk bangkit lagi,’’ sambung Iyon.

Mushala Al-Muqaramah tempat kumandang azan tadi, contoh lainnya. Dinding bagian depan dan mihrabnya yang runtuh, sudah dibersihkan. Atap bagonjong yang masih utuh tetap berdiri ditopang beberapa batang kayu. Di depan mihrab, ditutup sementara sebagiannya dengan bentangan plastik hitam. Corong pengeras suara, dibiarkan tergeletak di sudut kanan bagian depan mushala, di antara tiang-tiang penyangga atap. Kening terasa sejuk saat sujud di atas lantai mushala yang kini beralas perlak itu.

Desa Kampung Paneh yang tak jauh dari Paraman Cumanak ini adalah lokasi ketiga dari belasan titik lokasi yang didatangi tim Riau Pos Grup yang mengantarkan langsung bantuan yang disumbangkan para pembaca media grup ini.

‘’Memang, harus kami akui, sejauh ini bantuan yang langsung diantarkan ke desa kami, paling banyak datang dari daerah Riau.Alhamdulillah, ini sangat berarti bagi kami. Sampaikan salam dan terima kasih kami untuk dunsanak yang ada di Riau, ya Pak!’’ kata M Ali, pemuda Lareh Nan Panjang.

***

Mengantarkan langsung bantuan ke tangan warga, itulah yang dilakukan tim Riau Pos Grup yang menghimpun dana dan bantuan dari masyarakat untuk korban gempa bumi di Sumbar ini.

Pendistribusian bantuan Selasa (13/10) itu adalah untuk keempatkalinya. Kali ini yang dibawa adalah sembilan ton beras, gula, susu, ikan kering, ikan kaleng, minyak goreng, teh dan pakaian, serta 30 tenda ukuran 10x10 meter untuk perlindungan anak-anak di malam hari. Ditambah yang sudah disalurkan sehari sebelumnya, total 15 ton beras yang disalurkan RPG dari Batam yang dihimpun melalui Dompet Peduli Batam Pos, grup Riau Pos di Kepulauan Riau.

Karenanya, tim yang turun kali ini juga datang dari Batam Pos, yang dipimpin langsung Pimpinan Perusahaan Batam Pos Usep Rahmat Saefulloh, Manajer Pemasaran Herman Mangundap, dan Wakil Pemimpin Redaksi Arham. Tentu saja, yang menjadi ujung tombak pengantaran adalah tim Riau Pos sendiri, dan saya sendiri dipercaya sebagai koordinatornya.

Rombongan besar sudah bergerak dari kantor Riau Pos Pekanbaru menjelang tengah malam, Senin (12/10). Konvoi diikuti tiga mobil membawa kru dan dua truk yang sarat muatan bantuan. Tim terjun langsung ke titik-titik terparah yang terkena gempa Sumbar untuk menyalurkan bantuan dari pembaca. Dari pagi hingga malam, pada belasan titik.

Hari masih pagi ketika tim bergerak dari Kecamatan 2X11 Kayu Tanam. Titik pertama yang dikunjungi adalah Dusun Tanah Taban dan Anduring, Korong (Desa, red) Rimbo Kalam, Padang Pariaman. Sekilas dari jalan besar, desa tak tampak terkena gempa. Namun kalau ditelusuri ke dalam, sebagian besar rumah warga rata dengan tanah. Di sini bantuan diserahkan sebanyak 1,5 ton yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, ikan asin, ikan sarden, teh, susu, roti, pakaian serta tenda.

Dari sini tim bergerak ke Kecamatan Patamuan, melalui Sicincin melintasi Kampung Durian, melintasi Padangsago, Tandikek, Lareh Nan Panjang, serta lokasi terparah yang terkena gempa di dekat Gunung Tigo, yaitu di Kampuang Paneh dan Paraman Cumanak. Di sepanjang perjalanan, di kiri-kanan jalan terhampar pemandangan miris karena nyaris 90 persen rumah warga rata dengan tanah.



Jalan di Kampuang Paneh dan Cumanak ini terputus akibat parahnya gempa. Tanah retak dan menganga. ”Di Cumanak ini tanahnya goyang dan tak bisa ditinggali lagi,’’ ujar Ketua Pemuda Kampuang Paneh, Iyon.

Warga sangat bersyukur karena bantuan selain beras dan lauk-pauk juga disertai tenda yang ukurannya lebih besar, 10 meter X 10 meter sehingga cocok untuk berkumpul warga dan aman bagi anak-anak. ”Kami sangat membutuhkan tenda apalagi anak-anak,’’ tambah Iyon.

Dari Tandikek tim bergerak ke Ampalu Tinggi VII Koto Lareh Nan Panjang. Sama seperti sebelumnya, dari pinggir jalan kerusakan rumah warga tampak hanya retak dan sebagian. Tetapi setelah tim masuk ke dalam dusun, beberapa rumah warga tampak rata dengan tanah. Di sini tim menyerahkan langsung bantuan sebanyak satu ton dan tenda.

Seorang warga Ampalu ini, Upiak Gapuak, terlihat tertatih-tatih mengumpulkan batu-bata dari puing rumahnya, yang berserakan. Dibantu anak gadis kecilnya, ia mengumpulkan satu-satu batu bata, yang kemudian disusun rapi oleh anaknya. Tak jauh darinya, suami dan seorang lagi anak lelakinya, juga melakukan hal yang sama.

‘’Ba’a lai Pak, indak ado lai nan ka mambantu. Tiok urang sibuak jo parasaiannyo. Indak mungkin dipadia kan lamo-lamo doh (Bagaimana lagi Pak, tak ada lagi yang akan membantu, semua sibuk karena mereka juga jadi korban. Tak mungkin dibiarkan lama-lama),’’ kata Upiak Gapuak, yang sedikit menceritakan peristiwa dahsyat, yang meluluhlantakkan rumahnya itu. Untuk sementara, ia membangun bedeng ala kadarnya dari susunan seng, untuk sekadar meletakkan kasur sebatang. Matanya berkaca-kaca ketika ada anggota rombongan yang merogoh saku untuk langsung memberinya uang. ‘’Iko saketek ni, sakadar pambali lado..’’ kata yang menyerahkan sembari menyelipkan uang ke tangan Upiak Gapuak yang bergetar.

Lalu tim ke Dusun Sampan, Desa Pungguang Ladiang, Pariaman Selatan. Di sini tim juga menyerahkan bantuan sebanyak setengah ton. Daerah terparah lain yang dikunjungi adalah Kampung Ladang, Kampung Talang Cokok dan Kampung Tanjung, semuanya di Kecamatan V Koto Padang Pariaman. Sebagian besar rumah warga di sini rata dengan tanah. Dari beberapa titik lokasi gempa yang dikunjungi di sini, total bantuan yang didrop sebanyak 1,5 ton.

Kebanyakan rumah warga di sini juga rata dengan tanah. Karenanya mereka paling membutuhkan tenda untuk perlindungan di malam hari. Sebagian besar tenda bantuan pembaca RPG juga diturunkan di sini. Menjelang malam, tim memasuki Dusun Kemumuan, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman. Di sini juga kondisinya parah seperti di Tandikek dan V Koto. Bantuan yang diserahkan sebanyak 1,5 ton.
Di sepanjang perjalanan mulai dari Kayu Tanam hingga Sungai Limau yang jalannya sebagian rengkah-rengkah, secara insidentil tim juga menyerahkan bantuan jika ada yang posko dan warga yang memerlukan bantuan. Total bantuan yang disebar di jalan sebanyak 400 Kg.

Karena sudah malam, sesampai di Lubuk Basung, Agam, Sumbar, tim menyerahkan bantuan sebanyak 2,1 ton melalui perwakilan Padang Ekspres, (Grup Riau Pos) yang akan menyalurkan langsung bantuan ini ke . ”Sehari sebelumnya Batam Pos melalui tim Peduli Riau Pos telah menyalurkan bantuan sebanyak enam ton, sehingga total bantuan yang telah disalurkan sebanyak 15 ton. Atau nilai uangnya Rp160 juta,’’ jelas Usep RS.

Sebagai pertanggungjawaban, Usep berjanji akan melaporkannya ke pembaca dan para donatur secara lebih rinci lagi. Ia mengaku sangat terharu dapat menyerahkan dan melihat langsung kondisi korban di lokasi gempa. ‘’Walau capek, bahagia dan puas rasanya,’’ ujar Usep.(***)

Selengkapnya..