Senin, 23 Agustus 2010

E-mail Ramadhan


Roh di Bulan Ramadhan

PAGI, sempena hari Jumat bulan Ramadhan yang mulia ini, aku menghadiri majelis ilmu yang membincangkan tentang amalan di bulan Ramadhan. Satu perkara yang menarik perhatian aku tadi, ustad penceramah bercerita tentang keadaan roh di bulan Ramadhan. Menurut satu hadits Rasulullah.. (maaf aku tak sempat catat perawi hadits ini).. menceritakan apabila tiba bulan Ramadhan, semua roh berkumpul di Luh Mahfuz memohon kepada Allah S.W.T untuk kembali ke bumi.

Ada roh yang dibolehkan pulang ke bumi dan ada yang tidak diizinkan. Roh yang dibolehkan pulang adalah karena amalan baik mereka semasa hayat mereka ataupun ada penjamin-penjamin yang mendoakan mereka. Manakala roh-roh yang tidak diizinkan pulang disebabkan kesalahan mereka semasa hayat mereka akan terus di penjara di Luh Mahfuz.

Apabila roh diizinkan pulang, perkara pertama yang mereka lakukan adalah
pergi ke tanah perkuburan untuk melihat jasad mereka. Kemudian mereka akan
pergi ke rumah anak-anak mereka, orang yang mendapat harta pusaka mereka dan ke rumah orang yang mendoakan mereka dengan harapan orang yang mereka lawati itu memberi hadiah untuk bekal mereka.Perkara ini akan berlarutan sehingga tibanya Hari Raya Idulfitri. Pada saat ini mereka akan mengucapkan selamat tinggal kepada jasad dan pulang semula ke Luh Mahfuz dengan bekal yang diberikan oleh mereka-mereka yang masih hidup.

Di sini ustad memberitahu hikmah adanya alam kubur. Alam kubur membuktikan bahwa Allah itu Maha Penyayang. Orang yang melakukan kesalahan semasa hayatnya bisa dibantu dengan doa orang-orang yang masih hidup. Alangkah bahagianya jika seseorang yang telah meninggal dunia masih mendapat bekalan dari orang-orang yang masih hidup.

Oleh itu wahai sahabatku, jangan biarkan orang-orang yang kita sayangi, yang menghadap Allah terlebih dulu dari kita sepi tanpa doa dan sedekah dari kita. Sesungguhnya apabila mati seseorang anak Adam itu, terputus semua hal kecuali 3 perkara yaitu doa anak yang saleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah amal jariah.***


sesama lah kita bersedekah... pada roh roh tu

" Walau setinggi mana kasih sayangku, sesungguhnya Allah lebih berhak menyayangimu, Damai lah engkau disana di bawah limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, Sesungguhnya kami semua akan menyusulmu di kemudian hari...

Al-Fatihah buat semua muslimin dan muslimat yang telah pergi mendahului kita"

Sebarkan materi dakwah ini kepada seberapa ramai orang terdekat anda, dan mintalah mereka untuk melakukan hal yang sama. Ini bukanlah ancaman surat berantai.

Yang jelas jika anda tidak meneruskan e-mail ini, maka anda telah melepaskan kesempatan untuk saling menasihati dalam kebenaran dan beramal soleh. Jika anda melakukan dengan ikhlas insya Allah anda akan mendapat ganjaran pahala kebaikan dari Allah. Mari berlumba dalam kebaikan. (terimakasih Pak Amen atas kiriman emailnya, saya ubahsuai sikit untuk disajikan di sini)

Selengkapnya..

Rabu, 11 Agustus 2010

Jam Raksasa Makkah




Jam Raksasa di Makkah,
Acuan Penunjuk Waktu


SUPREMASI Greenwich Mean Time atau lebih dikenal sengan singkatan GMT sedang ditantang oleh sebuah jam raksasa baru yang dibangun di Makkah Almukaramah, yang diperkirakan akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga Muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka segera. Jam itu mulai berdetak Kamis (12/8), saat umat Islam mengawali puasa selama bulan Ramadhan.

Telegraph, Rabu (11/8) melaporkan jam tersebut ditempatkan di atas Makkah Royal Clock Tower yang mendominasi kota suci Islam itu. Ini adalah jantung dari sebuah kompleks luas yang didanai pemerintah Saudi, di dalamnya terdapat hotel, pusat perbelanjaan, dan ruang konferensi.

Penampilan menara jam raksasa itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen's Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building. Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam segala segi.

Jam empat wajah itu berdiameter 151 kaki dan akan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi, "Dalam nama Allah". Jam akan berjalan berdasarkan Standar Waktu Arabia (AST), yang tiga jam mendahului GMT. Begitu sebuah puncak berkilauan ditambahkan, berupa bulan sabit untuk melambangkan Islam, tinggi bangunan tersebut akan menjadi hampir 2.000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia.

Jam Big Ben, sebagai perbandingan, hanya berdiameter 23 kaki, tinggi menaranya hanya 316 kaki.

Warga Makkah juga akan diingatkan bahwa sudah masuk waktu untuk shalat ketika 21.000 lampu hijau dan putih, dapat terlihat dari jarak 18 mil, menyala lima kali sehari.

Namun para ulama Islam berharap, pengaruh jam bisa menjangkau wilayah yang lebih luas, melampau gurun pasir Arab Saudi, sebagai bagian dari sebuah rencana agar Makkah dapat meruntuhkan Observatorium Greenwich sebagai "pusat bumi".

Selama 125 tahun terakhir, masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama, yang mewakili bujur 0 derajat, yang melewati Observatorium Greenwich.

Sebuah standar waktu di mana jam-jam lainnya menyesuaikan untuk kebutuhan mengatur perjalanan dan komunikasi global, tetapi dalam dunia Islam gagasan bahwa itu harus berpusat di London dilihat sebagai anakronisme kolonial.

Seperti Mohammed al-Arkubi, manajer salah satu hotel di kompleks itu, tegaskan, "Menempatkan waktu Makkah di hadapan Greenwich Mean Time. Itulah tujuannya."

Menurut Yusuf al-Qaradawi, seorang ulama Mesir yang dikenal di seluruh dunia Islam karena acara televisinya yang populer, "Syariah dan Kehidupan", Mekah memiliki klaim yang lebih besar untuk menjadi meridian utama karena berada "dalam keselarasan sempurna dengan (garis) magnet utara."

Klaim yang menyatakan bahwa kota suci itu merupakan "noza magnet nol" telah meraih dukungan dari sejumlah ilmuwan Arab, seperti Abdel-Baset al-Sayyed dari Pusat Penelitian Nasional Mesir yang mengatakan tidak ada gaya magnet di Mekah. "Itulah sebabnya jika seseorang melakukan perjalanan ke Mekah atau tinggal di sana, dia hidup lebih lama, lebih sehat dan kurang dipengaruhi oleh gravitasi bumi," katanya. "Anda mendapatkan energi."

MENARA TERTINGGI KEDUA
Tinggi menara akan mencapai 601 meter (1.983 kaki), kata SPA. Itu akan membuat nya menjadi menara kedua tertinggi di dunia – disbanding 509 meter di Taiwan (menara Taipei 101), tapi kalah tinggidibanding Burj Khalifa, 828 meter (2.717 kaki) pencakar langit di Dubai yang diresmikan pada bulan Januari.

Sekitar 250 "pekerja muslim berkualitas tinggi" menyelesaikan pekerjaan las pada frame jam itu, kata SPA.

Lebih dari enam kali lebih besar dari diameter jam terkenal di London Big Ben, jam yang dihiasi dengan kata-kata Arab "Dalam nama Allah" dalam huruf besar di bawahnya, akan dinyalakan dengan dua juta lampu LED.

"Setiap orang akan tertarik untuk melihat jam itu, meskipun kurangnya informasi yang cukup tentang hal itu, dan mekanismenya," kata penduduk Makkah Hani al-Wajeeh.

"Kami di Makkah berharap ini menjadi zona waktu sentral di dunia, dan tidak hanya memiliki jam untuk melihat, untuk sekadar pamer," katanya.

Proyek ini, sebagai bagian dari proyek besar lainnya di sekitran Msjidil Haram, merupakan bagian dari rencana pemerintah Saudi untuk mengembangkan Makkah untuk dapat menerima sebanyak 10.000.000 peziarah haji setiap tahun, naik dari kapasitas tiga juta saat ini.

"Pembangunan jam terbesar di dunia di tempat yang paling suci di bumi adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi umat Islam," kata Atif Felmban, yang tinggal di kota.

"Sebelumnya, kami mendengar dan melihat jam terkenal di Barat Tapi hari ini kita sebagai muslim bisa bangga dari proyek raksasa ini.," Kata Ahmed Halim, seorang Mesir yang hidup di kota suci umat Islam itu.

"Aku akan meninggalkan Makkah sebelum upacara pembukaan jam Tapi saya akan tertarik untuk mengikutinya. Dan mengatur jam tanganku untuk menyesuaikannya bekerja," kata Halim.

"Ini berarti suatu kehormatan bagi suatu tempat, dan waktu bagi saya," katanya.(kcm/yahoo)***

Selengkapnya..