Kamis, 26 Maret 2009

Virtual

Melancong Virtual
Maksimalkan Fungsi Lima Panca Indra




Menikmati dunia virtual menggunakan suatu alat mungkin bukan sesuatu yang baru lagi. Tapi, jika kenikmatan itu melibatkan lima panca indra, bisa jadi baru Virtual Cocoon yang mampu. Helm ajaib ini membuat pemakainya merasakan sensasi bau, rasa, dan sentuhan, selain melihat dan mendengar tentunya.

Virtual Cocoon adalah alat buatan para ilmuwan beberapa universitas Inggris. Ide dasarnya adalah meniru kenyataan, bukan mengganti kenyataan. Proyek yang diklaim sebagai yang pertama di dunia tersebut punya sistem kerja cukup rumit. Menurut tim pengembang, tampilan maya di Virtual Cocoon bisa live maupun memakai data di database.

Untuk melihat, tersedia layar besar yang terletak di hadapan si pemakai. Teropong layar ini punya kecanggihan kualitas gambar di atas rata-rata TV. Visualisasi sempurna itu kemudian dibarengi suara-suara layaknya di dunia nyata. Speaker-nya dipasang surround supaya menyebar dan lebih terasa nyata.

Untuk bau-bauan, ada semacam pipa kecil yang dihubungkan ke hidung. Pipa ini dihubungkan dengan boks yang berisi banyak larutan kimia. Alat yang sama juga bekerja pada indera pengecap. Gas yang keluar dari helm diharapkan menjadi rasa yang bisa dikecap. Untuk suhu udara dan kelembapan, helm ini dilengkapi dengan kipas angin, pemanas, dan alat pengatur suhu.

Contohnya, jika pemakai ingin merasakan sensasi pergi ke Kutub Utara menikmati taburan bintang-bintang, Virtual Cocoon akan menyesuaikan suhu di dalamnya menjadi sangat dingin hingga membuat bibir dan kulit wajah kering. Kita bisa merasakan dingin menusuk tulang. Suasana kutub lengkap dengan suara desir anginnya bisa kita lihat dan dengar.

Bila Virtual Cocoon ini membawa kita ke sebuah rumah makan, untuk mengetahui masakan khasnya, aromanya bisa kita hirup melalui pipa tersebut. Semua sistem itu dirancang terhubung komputer secara nirkabel. Tujuannya, tentu agar bisa dipakai di mana saja.

Virtual Cocoon memang bertujuan untuk menghibur dan meringankan ongkos berkeliling dunia. Namun, alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk dunia bisnis, pendidikan, dan pelatihan.

Yang banyak diuntungkan justru para pelajar. Sekarang mereka tidak hanya membayangkan ketika belajar sejarah. Tapi, mereka pun bisa merasakan sengatan padang gurun. Bagi para pebisnis, ini bisa digunakan untuk rapat virtual. Departemen pemadam kebakaran, SAR, staf medis, dan militer bisa menggunakannya untuk pelatihan. Virtual Cocoon mampu menghadirkan kondisi yang sama dengan kejadian nyata.

Prototipenya dipamerkan di acara Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC). Virtual Cocoon mendapat respons positif. Tapi, ada juga yang mengkritik, terutama dengan kesehatan para pemakai. Sebab, ini menyangkut bahan kimia yang langsung dihirup.

"Tak perlu khawatir, kami selalu mengevaluasi, mencari lebih jauh akan implikasi dari alat ini," ujar David Howard, tim pengembang dari York Univercity. Prototipe Virtual Cocoon masih dikembangkan agar aman dan nyaman. (puz/kkn/jawapos.com)

Virtual Cocoon

Pemakai bisa merasakan suhu, kelembapan, bau, rasa, suasana lingkungan, suara, dan sentuhan.

Tampilan yang dinikmati bisa live atau menggunakan data dari database.

Sensasi yang ditimbulkan Virtual Cocoon bisa datang dari beberapa zat kimia yang di dalamnya. Ilmuwan menganggap zat ini aman untuk pemakai.

Sangat membantu pelajar, pemadam kebakaran, tim SAR, staf medis, dan militer untuk memahami objek yang dipelajari.

Tidak ada komentar: