Senin, 26 Januari 2009

Tahun Kerbau


Shio Kerbau, Obama Dinaungi Keberuntungan

Akankah tahun kerbau ini membawa perubahan? Dari kacamata peramal Fengshui Tiongkok, tahun ini akan sama saja dengan tahun sebelumnya. Itu karena tak ada api, satu dari lima elemen mistis pembentuk alam semesta (logam, kayu, air, api, dan bumi) atau disebut Wu Xing. Padahal, menurut mereka, api adalah faktor esensial untuk mengatasi krisis finansial global yang kini terjadi.

''Api adalah penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Tanpa itu, pasar kekurangan momentum,'' kata Raymond Lo, master feng shui Hongkong.


Peramal Tiongkok juga melihat adanya gejala resesi makin parah, pengangguran makin tinggi, saham kian anjlok dan harga rumah akan makin jatuh. Selain bidang ekonomi, juga ada prediksi-prediksi lain, yakni, akan terjadi gempa bumi dahsyat, hubungan Amerika Serikat dan Rusia makin runcing dan sejumlah masalah akan mendera presiden baru Amerika Serikat, Barack Obama. Kebetulan, Obama lahir pada tahun kerbau. Dan, dia kini menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat, angka yang menyiratkan ketidakberuntungan. Di Tiongkok, angka empat sama artinya dengan kematian.

Namun, jangan buru-buru panik dulu. Tahun kerbau ini juga menyiratkan keberuntungan dan harapan. Itu karena kerbau memiliki sifat gigih dan bersemangat baja. Jadi, separah apapun krisis yang kini melanda, bila semangat masih membuncah, bakal teratasi. Bila berkaca pada sejarah, tahun 1949 juga adalah tahun kerbau.

Sebelum tahun itu dunia dihinggapi krisis lebih parah, yakni perang dunia. Tahun 1949 menjadi titik balik dunia. Tahun itu terjadi sejumlah peristiwa penting yakni berdirinya NATO, Jerman terbelah jadi dua, Republik Rakyat Tiongkok berdiri. Tahun itu pula Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Vietnam juga merdeka pada tahun tersebut. Tahun 2009 berpeluang mengulang sejarah itu.

Apalagi, para pemimpin top dunia tercatat lahir pada tahun kerbau. Antara lain, Napoleon Bonaparte, Hitler, Saddam Hussein, Putri Diana, Margaret Thatcher, dan Richard Nixon.

Dan terakhir, Barack Hussein Obama, presiden baru Amerika Serikat berdarah Afrika Amerika yang dengan lantang menyuarakan perubahan. Mampukah? Waktu yang akan membuktikannya. (jawa pos)

Tidak ada komentar: